#menubar{ width:900px; height:32px; background:#de360f; float:center; margin-bottom:10px; } #menubar ul{ float:left; margin:0; padding:0; } #menubar li{ float:left; list-style:none; margin:0; padding:0; } #menubar li a, #menubar li a:link{ border-right:1px solid #F0512D; float:left; padding:8px 12px; color:#fff; text-decoration:none; font-size:13px; font-weight:bold; } #menubar li a:hover, #menubar li a:active, #menubar .current_page_item a { color:#ffa500; text-decoration:underline; } #menubar li li a, #menubar li li a:link, #menubar li li a:visited{ font-size: 12px; background: #de360f; color: #fff; text-decoration:none; width: 150px; padding: 0px 10px; line-height:30px; } #menubar li li a:hover, #menubar li li a:active { background: #F0512D; color: #ffa500; } #menubar li ul{ z-index:9999; position:absolute; left:-999em; height:auto; width:170px; margin-top:32px; border:1px solid ##F0512D; } #menubar li:hover ul, #menubar li li:hover ul, #menubar li li li:hover ul, #menubar li.sfhover ul, #menubar li li.sfhover ul, #menubar li li li.sfhover ul{ left:auto } #menubar li:hover, #menubar li.sfhover{ position:static }
Free Tail 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 27 Agustus 2013

potensi manusia QS an - nahl 70



QS AN NAHL : 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ 

78.  Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

KOSA KATA

Arti
Lafadz
Arti
Lafadz
Telah mengeluarkan kamu sekalian
أَخْرَجَكُمْ
Pendengaran
اَلسَّمْعَ
Kamu mengetahuinya; kamu tahu
تَعْلَمُوْنَ
Penglihatan
اَلْعَبْصَارَ
Menjadikan
جَعَلَ - يَجْعَلُ
Hati; akal budi
أَلْأَفْئِدَةَ
Bagi kamu sekalian
لَكُمْ
Kamu bersyukur
تَشْكُرُوْنَ

Ayat ini menurut Tafsir Al Maraghi mengandung penjelasan bahwa setelah Allah melahirkan kamu dari perut ibumu, maka Dia menjadikan kamu dapat mengetahuisegala sesuatu yang sebelumnya tidak kamu ketahui. Dia telah memberikan kepadamu beberapa macam anugerah berikut ini :
1.      Akal; sebagai alat untuk memahami sesuatu,terutama dengan akal itu kamu dapat membedakan antara yang baik dan yang jelek, antar yng lurus dan yang sest, antara yang benar dan yang salah.
2.      Pendengaran; sebagai alat untuk mendengarkan suara, terutama dengan pendengaran itu kamu dapat memahami percakapan diantara kamu.
3.      Penglihatan; sebagai alat untuk melihat segala sesuatu, terutama dengan penglihatan itu kamu dapat saling mengenal diantara kamu.
4.      Perangkat hidup yang lain; sehingga kamu dapat mengetahui jalan untuk mencari rizki dan materi lainnya yang kamu butuhkan, bahkan kamu dapat pula memilih mana yang terbaik bagi kamu dan meninggalkan mana yang jelek.
Semua yang di anugerahkan oleh Allah kepadamu tiada maksud lain kecuali supaya kamu bersyukur, artinya kamu gunakan semua anugerah Allah tersebut diatas semata-mata untuk mencapai tujuan hidup yang sebenarnya yaitu :
a.           يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ      : mengekploitasi sebanyak-banyak karunia Allah yang tersebar di seluruh belahan bumi-Nya demi kemaslaahatan hidup umat manusia.
b.        وَرِضْوَانًا      : dan meraih keridlaan-Nya, karena dengan keridlaan-Nya itulah hidupmu menjadi semakin bermartabat.
Begitulah selaaknya yang harus dilakukan oleh setiap manusia sesuai tugas hidupnya sebagai hamba Allah dan khalifahnya di muka bumi.



PENDAPAT IMAM GHOZALI



Semua anugerah Allah yang disebutkan dalam Surat An Nahl : 78 pada hakekatnya hnya merupakan sebagian saja, karena secara global anugerah Allah itu dapat dipaparkan dalam 5 macam :
1.        Hidayatul Gharizah              : Yakni anugerah Insting, seperti halnya bayi menangis
 karena pantasnya
2.      Hidayatul Hawasy                : Artinya anugerah Panca Indera
3.      Hidayatul Aqli                      : Yakni anugerah Akal Pikiran.
4.      Hidayatul Din                       : Artinya anugerah Petunjuk Agama.
5.      Hidayatul Irsyad wa Taufiqi: Yakni anugerah Pengarahan dan Bimbingan.
Anugerah Petunjuk Agama belum bisa menjamin manusia mampu melaksanakan tugas hidupmya, karena petunjuk agama itu hanya disampaikan saja sehingga tergantung manusianya, maukah mengikuti petunjuk agama atau tidak. Karena itu, bagi manusia masih diperlukan lagi anugerah Pengarahan dan Bimbingan langsung dari Allah SWT. 



PENDAPAT Prof. ENDANGSAIFUDDIN ANSHAR



Agar dapat melaksanakan tugas hidupnya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di muka bumi, maka manusia telah diberi oleh Allah 3 macam anugerah :
1.      Perangkat Hidup seperti disebutkan dalam Surat An Nahl : 78.
2.      Perbekalan atau Perlengkapan Hidup berupa sumber daya alam.
3.      Petunjuk Hidup berupa ajaran Al Qur’an dan Sunnah Rasul.



Jika meminjam istilah agama, maka anugerah Allah yang pertama dpat digolomgkan dalam istilah “ Nikmat Mauhibi “, artinya nikmat yang diberikn oeh Allah kepad manusia secara gratis dan tinggal pakai. Sementara anugerah Allah yang kedua dapat digolongkan dalam istilah “ Nikmat Kasabi “, yakni nikmat yang tidak diberikan secara gratis, sehingga manusia dituntut untuk memiliki daya saing yang tinggi agar dapat memperolehnya dengan sebanyak-banyaknya. Sejarah telah membuktikan bahwa bumi ini dalam bidang apapun pasti dikuasai oleh suatu bangsa yang SDM-nya jauh lebih tinggi dan penguasaan IPTEK-nya jauh lebih maju, sedangkan bangsa yang SDM-nya rendah dan tertinggal pasti menjadi jajahannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Adapun anugerah Allah yang ketiga dalamsatu sisi merupakan Nikmat Kasabi, karena manusia diberi hak memilih diantara mau mengikuti petunjuk hidup yang tertuang dalam ajaran Al Qur’an dan Sunnah Rasul atau menolaknya. Tetapi dalam sisi lain tergolong Nikmat Mauhibi, karena pemberian petunjuk hidup itu merupakan hak prerogatif Allah sehingga Rasulullah sendiri hanya diberi hak untuk menyampaikannya saja, bukan memberikannya

proses kejadina manusia Qs Al Muminun 12-14



QS AL MUKMINUN : 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ(12)
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ(13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ(14)
KOSA KATA
Dan sesungguhnya                  : وَلَقَدْ
Kami telah menciptakan         : خَلَقْنَا
Saripati            : سُلالَةٍ
Air mani          : نُطْفَةً
Segumpal darah          : عَلَقَةً
Segumpal daging        : مُضْغَةً
Tulang / tulang belulang          : عِظَامًا / الْعِظَامَ
Makhluk          : خَلْقًا

TERJEMAHAN AYAT

12.  Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13.  Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14.  Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

PENJELASAN QS ALMUKMINUN : 12 - 14

     Sebagai hamba Allah dan khalifahnya dibumi, dan sekaligus satu-satunya makhluk yang telah dipersiapkan untuk mampu berusaha memiliki ilmu, maka manusia oleh Allah disempurnakan kejadiannya sedemikian rupa,jauh lebih sempurna dari pada kejadian seluruh makhluk lainnya.Manusia memang diciptakan oleh Allah dari saripati tanah, suat  jenis bahan yang tidaklebih unggul dari pada asal kejadian makhluk-makhluk lainnya; bukan bahannya yang unggul melainkan proses kejadiannya.
                   وَلَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ مِنْ سُلالَةٍ مِنْ طِينٍ(12)
Ayat ini menegaskan bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah yang bersih, yang dimaksud “ Manusia “ di sini adlah nabi Adam AS, namun sebagian ahli tafsir memahaminya bukan Nabi Adam melainkan keturunan Adam, dengan alasan bahwa air mani itu tercipta dari darah yang berasal dari makanan yang dikomsumsi manusia,baik makanan hewani maupun makanan nabati, namun makanan hewani justru berasal dari zat nabati. Semua zat nabati berasal dari saripati tanah dan air. Dengan demikian, manusia pada hakekatnya tercipta dari saripati tanah yang kemudian berproses menjadi air mani.
            Dr. Ahmad Muhammad Kamal mengatakan :  Sesungguhnya “ tanah “ yang disebutkan dalam Al Qur’an dengan istilah   تُراَبٌ  atau طِينٍmengandung arti kiasan ( Majasi ) karena manusia itu – bahkan seluruh makhluk hidup – tercipta secara kimiawi yang disebut “ Protoplasma “, yakni zat hidup yang banyak mengandung sel-sel hewani dan nabati, dan secara mikro terdiri antar lain : oksigen, hidrogen, karbon, karbo hidrat, lemak, fosfor, kalsium, sodium, yodium, kalori, protein, dan zat besi. Apabila kita melihat segenggam tanah dengan mikroskop, niscaya kita akan menemukan zat-zat tersebut. Maka tidaklah berlebihan jika istilah “ Tanah” dalam Al Qur’an kita pahami sebagai “ bahasa kiasan “ karena tubuh manusia, binatang, maupun tanaman sesudah mati justru kembali menjadi tanah.
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ(13)
            Ayat ini justru memperkuat pendapat pertama yang mengatakan bahwa Nabi Adam AS tercipta dari saripati tanah, sedangkan keturunan Adam tercipta dari air mani yang terhimpun di tulang punggung kaum laki-laki, yang apabila ditanamkan ke dalam rahim kaum perempuan maka terjadilah proses pertumbuhan calon manusia dari msa kehamilan sampai masa kelahiran. Namun demikian pendapat kedua – yang mengatakan bahwa seluruh manusia tercipta dari saripati tanah – juga bisa dibenarkan, karena air mani itu pun pada hakekatnya berasal dari tanah.
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً
Potongan ayat ini menjelaskan bahwa dalam rahim, air mani berproses menjdi segumpal darah, begitulah Tahap Pertama pertumbuhan calon manusia dalam rahim ibunya. Dalam hal ini Dr. Salim Muhammad mengatakan : “ Manusia tercipta dari tanah “ bisa dipahami sebagi terciptanya Nabi adam AS, dan bisa juga dipahami sebagai terciptanya seluruh manusia. Sebab air mani itu dari orang laki-laki maupun perempuan, yang tercipta dari saripati makanan yang dikonsumsi oleh tubuh mereka, sedangkan semua makanan berasal dari tanah. Karena itu, yang dimaksud dengan “ Nutfah “ bukan hanya air mani laki-laki saja, melinkan juga sel telur perempuan ( ovum ). Apabila terjadi persenyawaan diantara keduanya, maka pada tahap pertumbuhannya yang pertama terwujudlah “ segumpal darah “, yakni himpunan sel-sel hidup yang berasal dari sel telur perempuan setelah dibenihi air mani laki-laki.
فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً
Potongan ayat ini menjelaskan “ tahap kedua pertumbuhan calon manusia ‘ dalam rahim, yaitu segumpal darah berproses menjadi segumpal daging yang belum menampakkan suatu bentuk atau pun lekuk-lekuk.
فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
“ Tahap ketiga “ menurut potongan ayat ini adalah segumpal daging berproses menjadi sel-sel tulang.
Dalam kitab tafsir Ibnu Katsir potongan ayat tersebut justru diarahkan pada pengertian bahwa “ pada tahap ketiga ini calon manusia dalam rahim sudah berkepala, bertangan dua, dan berkaki dua, sekaligus dilengkapi dengan tulang, otot, dan urat “.
فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا
Potongan ayat ini menjelaskan : “ Tahap keempat “ yaitu sel-sel tulang terbungkus oleh daging, otot, dan berbagai jenis urat. Ahmad Musthafa al Maraghi mengatakan : “ Dalam rahim, ‘ air mani “ berubah menjadi “ segumpal darah “ setelah berproses selama 4 minggu, kemudian berubah lagi menjadi “ segumpal daging “ setelah berproses beberapa Minggu. Pada tahap berikutnya, barulah muncul sel-sel tulang beserta berbagai jenis urat yang membungkusnya.
Dalam kitab tafsir Ibnu katsir potongan ayat tersebut dipahami sebagai tahap munculnya zat pelindung, zat perekat, dan zat penguat bagi seluruh organ tubuh manusia dalam rahim.
ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ
Setelah melewati tahap keempat, maka potongan ayat ini barulah calon manusia dalam rahim itu menampakkan bentuknya dengan anatomi yang rumit dan bentuk tubuh  yang relatif pantas sebagai manusia untuk dipersiapkan sebagai saksi atas kemaha kuasaan dan kemahabesaran Allah SWT.
Dalam kitab tafsir Ibnu katsir potongan ayat tersebut dimaknai sebagai tahap pemasangan roh ke dalam jasad manusia yang sudah sampai pada tahap akhir pertumbuhannya dalam rahim, sehingga jadilah ia sebagai manusia yang memiliki panca indera sekalipun belum berfungsi sepenuhnya. Pemahaman ini di perkuat dengan sebuah hadis :
إِذاَ أَتَتْ عَلىَ النُّطْفَةِ أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ بَعَثَ اللّهُ إِلَيْهاَ مَلَكاً فَنَفَخَ فِيْهاَ الرُّوْحَ فِيْ ظُلُماَتٍ ثَلاَثٍ -رواه ابن أبي حاتم عن على بن أبي طالب
“Apabila telah sampai pda air mani ( masa proses ) 4 bulan lamanya, maka Allah mengirimkan malaikat kepadanya untuk memasang roh kedalamnya ( ketika air mani itu masih berada ) di antar 3 kegelapan ( yakni diantara perut, rahim, dan selaput )” –HR Ibnu Abi Hatim dari Ali bin Abi Thalib -.
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ(14) 
            Baik dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir maupun tafsir al Maraghi potongan ayat tersebut dikatakan sebagai respons wahyu terhadap ucapan Umar Bin Khatab. Ketika ayat 12 – 14 dalam surat Al Mukminun diturunkan oleh Allah dengan pokok bahasan tentang asal dan proses kejadian manusia, maka dengan rasa kagun Sayidina Umar berkta : 
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“ Maha sucilah Allah Pencipta Yang Paling Baik “
            Seketika itu turunlah sepotong ayat yang bunyinya seperti yang diucapkan oleh Sayidina Umar. Rasulullah SAW pun bersabda : “ Ya Umar, telah turun kepadaku sepotong ayat seperti yang engkau ucapkan itu ! “. 

kandungan qs albaqarah ayat 30

QS: AL BAQARAH 30 -31
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌۭ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةًۭ ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ (30) وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ(31)
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"

KOSA KATA QS AL BAQARAH : 30

Menciptakan / menjadikan : جَاعِلٌۭ
Penerima mandat penuh dari allah untuk menegakan hukum-huumNyaخَلِيفَةًۭ
Engkau menciptakan : تَجْعَلُ
Menumpahkan : يَسْفِكُ
Kami memahasucikan (membersihkan dari segala sifat yang tidak layak) :نُسَبِّحُ
Kami memahasucikan (mengakui sifat-sifat kemahasempurnaan yang semestinya) : نُقَدِّسُ
Maha mengetahui : أَعْلَمُ
apa-apa yang tidak kamu ketahui : لَا تَعْلَمُونَ

Penjelasan Surat Al Baqarah ayat 30
Jika sembarangan dalam menafsirkan ayat, maka Surat Al Baqarah :30 tafsirannya seperti dibawah ini ;
  • Ketika hendak menciptakan manusia untuk diberi mandat penuh sebagai khalifah dibumi, Allah SWT terlebih dahulu ingin mendengarkan pendapat para malaikat.Makna yang demikian ini amat sangat mustahil bagi allah SWT
  •  Allah SWT memberitahukan kepada para malaikat tentang rencana tersebut, lalu ditentang dan diprotes oleh para malaikat. Makna yang demikian ini juga sangat mustahil bagi Allah dan mustahil pula bagi para malaikat.  
Mengenai tafsir Surat Al Baqarah : 30 di kalangan para ahli tafsir ada 2 pendapat :
(1) Pendapat para Mufassir Salaf ( Pakar Tafsir Klasik / Kuno )

Lebih selamat kalu ayat tersebut kita anggap tidak ada yang lebih tahu maksudnya kecuali Allah SWT. Tetapi kita tetap yakin bahwa Allah tidak memberikan informasinya kepada kita kecuali untuk semata-mata kita ambil sebagai landasan dalam bersikap dan bertindak. Hanya saja kita tidak tahu maksud sebenarnya yang tersirat dalam ayat 30 tersebut, sekalipun dengan menggunakan bahasa yang sebenarnya tidak sulit untuk dipahami.
Berbeda dengan ayat sesudahnya QS Al Baqarah : 31 yang dapat kita pahami bahwa manusia oleh Allah telah diberi keistimewaan tertentu dengan dibekali berbagai macam ilmu, agar ia mampu mengelolah dunia beserta dengan isinya yang memang dipersiapkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Akan tetapi gambaran dalam ayat 30 tentang perdebatan atau tanya jawab antara Allah dan para Malaikat sama sekali tidak kita ketahui maksudnya. Kecuali kalu kita korelasikan dengan ayat 31, maka ada beberapa kemungkinan tentang maksud ayat 30 itu sebagai berikut :
  1. manusia tidak dituntut untuk mengetahui semua rahasia dan hikmah yang tersirat dalam proses awal penciptaan dirinya, karena para malaikat sendiri juga tidak tahu.
  2. Ketika para malaikat bertanya-tanya, maka Allah berkenan memberikan petunjuk yang intinya menghendaki supaya mereka tunduk dan patuh tanpa perlu mengajukan pertanyaan, kemudian memberikan penjelasan bahwa manusia telah dibekali dengan berbagai cabang ilmu yang tidak mereka miliki. Lalu allah pamerkan kemampuan manusia itu kepada para malaikat sebagaimana disebutkan dalam ayat 31.
  3. Allah merestui hambahnya untuk bertanya tentang rahasia penciptaan manusia yang mereka tidak ketahui. Pertanyaan malaikat yang disebutkan dalam ayat 30 itu boleh jadi dalam bentuk ucapan jika mereka berpotensi untuk berbicara seperti kita, dan boleh jadi dalam bentuk sikap tunduk yang disertai dengan permohonan agar mereka diberi ilmu untuk dapat mengetahui sesuatu yang musykil (sulit dipahami).
  4. Ayat 30 itu bertujuan untuk menghibur Nabi Muhammad SAW yang lagi susah dalam menghadapi pelecehan kaum musyrik terhadap dakwahnya, bahkan beliau lebih susah lagi ketika menghadapi tantangan mereka untuk meminta bukti yang dapat mereka pegang. Maka Allah pun memberikan contoh kepada beliau tentang abagimana menanggapi tuntutan malaikat untuk meminta penjelasan tentang rahasia yang tidak mereka ketahui. Dalam hal ini nabi termasuk beliau sebaiknya selalu tetap bersabar dalam menghadapi kaum penentang dan tetap menyikapi mereka sebagaimana Allah menyikapi para malaikat, yaitu dengan memberikan argumentasi yang tidak terbantahkan.



(2) Pendapat Golongan Mufassir Kholaf (Modern)
Surat Al Baqarah : 30 tergolong Ayat Mutasyabihat yakni ayat yang dalam upaya mengetahui maksudnya diperlukan Ta'wil.(memindahkan ayat dari makna tekstual ke dalam makna kontekstual agar bisa diterima oleh akal yang sehat). Jika sebuah ayat tidak memerlukan ta'wil maka tergolong Ayat Muhkamat.
Ayat 30 dalam Surat Al Baqarah itu disusun oleh Allah SWT dalam bahasa Allegoris(Majasi / kias) tentang proses awal kejadian manusia beserta karakteristiknya, tujuanya adalah supaya mudah dipahami. Dalam ayat tersebut dikisahkan bahwa para malaikat mengajukan permohonan kepada Allah agar diberitahu tentang bagaimana sebenarnya makhlik baru yang bernama manusia itu diciptakan sebagai Khalifah,yang pengertiannya menurut mereka adalah makhluk yang bebas bertindak dan bebas menentukan. mereka merasa cemas, jangan-jangan manusia itu bisa berbuat sesuatu yang tidak membawa kemaslahatan dimuka bumi, sehingga tidak sesuai dengan tujuan semula mereka diciptakanya. Melihat sikap para malaikat seperti itu, maka Allah memberikan ilham (inspirasi) kepada mereka agar tunduk dan patuh kepada Dzat Yang Maha Tahu. Apapun yang menyempit dalam pengetahuan malaikat, jin, manusia justru sangat luas dalam pengetahuan Dzat Yang Maha Tahu.
Barangkali jawaban dari Allah itu belum meredakan kecemasan para malaikat. Karena itu, dalam ayat 31 dijelaskan bahwa Nabi Adam sebagai manusia pertama oleh Allah telah diberi pengetahuan tentang segala sesuatu lalu dipamerkan kepada para malaikat. Barulah mereka tahu bahwa " tujuan pokok penciptaan manusia adalah menyiapkan penyebaran ilmu tentang segala sesuatu yang tidak diketahui oleh malaikat, sehingga manusia layak diberi mandat penuh sebagai khalifah dibumi. sedangkan pertumpahan darah antar sesama manusia yang mereka cemaskan itu tidak akan menghilangkan hikmah dan tujuan pokok penciptaan manusia beserta pemberian mandat kekhalifahan kepadanya.

QS ADZ-DZARIYAT : 56
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
KOSA KATA QS ADZ-DZARIYAT : 56
dan tidaklah :  وَمَا
Aku menciptakan :  خَلَقْتُ
Manusia :  ٱلْإِنسَ
kecuali :   إِلَّا
Supaya mereka menyembah kepada-Ku :  لِيَعْبُدُونِ

Ayat ini tidak boleh ditafsirkan secara berdiri sendiri, karena masih ada kaitanya dengan ayat-ayat 52 - 60. Ayat-ayat ini merupakan merupakan satu paket sehingga dalam kitab-kitab tafsirpun tidak ditafsirkan secara berdiri sendiri-sendiri.

QS ADZ-DZARIYAT : 52 - 55
كَذَٰلِكَ مَآ أَتَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا۟ سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
Demikianlah tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan: "Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila".
أَتَوَاصَوْا۟ بِهِۦ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌۭ طَاغُونَ
Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas.
فَتَوَلَّ عَنْهُمْ فَمَآ أَنتَ بِمَلُومٍۢ
Maka berpalinglah kamu dari mereka, dan kamu sekali-kali tidak tercela.
وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.       
Ayat- ayat 52 - 55 dalam Surat Adz-Dzariyat secara berurutan menjelaskan bahwa setiap rosul menghadapi tantangan yang sama, yaitu orang-orang yang mengaku menyembah Allah, tetapi allah diserupakan atau dianggap menyatu dengan patung, berhala dan sebagainya.selain itu mereka menganggap Rasul allah sebagai tukang tenung, dukun, orang gila dan sebagainya. Maka dalam rangka memberikan motivasi kepada Nabi Muhammad SAW allah bertanya"Apakah mereka yang ingkar itu dapat disadarkan?" Pertanyaan ini dijawab sendiri oleh allah : "Tidak, bahkan mereka semakin angkuh, lalim dan melampaui batas". Karena itu Nabi Muhammad diminta oleh allah supaya tidak mempedulikan kaum Quraisy yang ingkar dan tidak perlu melayani debat mereka, karena menurut pandangan Allah Beliau sudah menyampaikan misinya secara optimal dan maksimal. Selanjutnya beliau dimotivasi lagi oleh allah supaya terus menyampaikan peringatan tanpa putus asa, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman, dan mereka inilah yang mendapat petunjuk dari allah.
Setelah memberikan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, barulah dalam ayat 56 ditegaskan bahwa Jin dan manusia tidak diciptakan semata-mata kecuali untuk mnerima kewajiban menyembah dan mengabdi kepada Allah. Lebih lanjut dalam ayat 57 ditegaskan bahwa penekana perintah beribadah itu bukan berarti Allah membutuhkan mereka, melainkan merekalah yang membutuhkan allah Dia Yang Maha Pemberi Rizki dan Maha Perkasa. Selanjutnya ayat 58-60 berisi ancaman yang ditujukan kepada seluruh penduduk makkah yang ingkar sebagaimana yang telah ditimpahkan oleh allah kepada umat-umat terdahulu.
لِيَعْبُدُونِ  begitulah bagian akhir dan terpenting yang disebutkan dalam surat Adz-Dzariya : 56. Penafsiran terhadap lafadz tersebut dari kalangan para ahli tafsir ternyata berbeda-beda, antara lain :

  1. Imam Mujahid menafsirkan dengan ليعرفو ني artinya : "supaya mereka mengenal-Ku". Alasanya : Seandainya Jin dan Manusia tidak diciptakan, niscaya mereka tidak bakal mengenal wujud Allah beserta keesaan-Nya. Penafsiran yang pertama ini diperkuat dengan hadis Qudsi (firman Allah diluar Al Qur'an yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW) :                                                       كنت كنزا مخفيا فأردت ان آعرف فخلقت الخف فبي ارفوني                                            Artinya : "Aku adalah dzat yang tersembunyi, maka Aku ingin dikenal, oleh karena itu, Aku menciptakan makhluk, agar dengan (kehendak)Ku mereka dapat mengenal-Ku".
  2. Imam Az-Zajjaj menafsirkan dengan makna : لآمرهم وانهاهم artinya :"Untuk Kubebankan kepada mereka perintah dan larangan". Penafsiran yang kedua ini berdasarkan firman Allah QS: At-Taubah : 31.   وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوٓا۟ إِلَٰهًۭا وَٰحِدًۭا                                                                                       Artinya : "Mereka tidak diperintahkan selain untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa".
  3. Sejumlah Mufassir yang lain menafsirkanya dengan makna : "Supaya mereka tunduk dan patuh kepada-Ku". Karena setiap makhluk baik Jin atau manusia harus tunduk kepada ketetapan Allah, patuh kepada kehendak-Nya dan mengikuti segala aturan-Nya. Mereka diciptakan atas kehendak-Nya, dan diberi rizki menurut ketentuan-Nya, sehingga tak seorang pun diantara mereka mampu memberi manfaat atau mahdlarat kepada dirinya sendiri, apalagi kepada orang lain.
  4. Sahabat Ibnu Abbas r.a. dengan didukung oleh Imam Ibnu Jarir At Thabari menafsirkanya dengan makna: " Supaya mereka - suka atau tidak suka - mengakui keharusan menyembah-Ku". 
Pada akhirnya penafsiran yang berbeda-beda itu dapat dikompromikan dalam satu makna : " Bahwasanya Jin dan Manusia tidaklah diciptakan oleh Allah kecuali untuk semata-mata beribadah kepadaNya". Penafsiran inilah yang paling umum dikenal oleh umat islam.

Sabtu, 24 Agustus 2013

putraku


Ya Allah jadikanlah dia anak yang shaleh selalu taat kepadaMu kepada Rasulmu serta taat kepada kedua orang tua, hiasilah dia dengan Ilmu dan budi pekerti yang luhur, jadikanlah dirinya orang yang selalu mengajak kepada jalanmu dan dapat menjadi panutan banyak orang. Amiin

menunggu sang pemimpin

mungkin tak lama lagi Kabupaten Tabalong akan melaksanakan Pemilu kepala daerah, dimana sekarang saja sudah terlihat bakal calon kepala daerah bergerilya dimasyakat untuk mencari simpati masyarakat supaya mau memilih dirinya kelak.Kalau kita lihat untuk menjadi seorang pemimpin sekarang ini tentunya harus siap siap dana yang banyak dimana masa sekarang mungkin kita sudah sama sama tahu politik uang sudah menjadi tradisi di negera ini ketika hendak menjadi seorang kepala daerah yang perlu kita renungkan akankah pemimpin itu nanti ketika terpilih akan ikhlas dengan segala pengorbanan materi yang sudah dikeluarkan ? tentunya tidak dimana kalau kita lihat ketika mereka sudah menjadi pemimpin mereka akan berusaha mengembalikan modal mereka sehingga disitulah biang dari yang namanya KORUPSI ya itulah yang sekarang terjadi. Ketika sudah terpilih kadang mereka mengadakan acara hiburan dan pesta kemenangan yang mana dalam acara tersebut sudah barang tentunya banyka seklai maksiat yang dilakukan oleh manusia tapi mereka senang. Nauzubillah.Kedudukan dan kekuasaan merupakan suatu kesempatan untuk memperkaya diri dan menambah kekuasaan bagi dirinya sehingga dia lupa bahwa dia adalah wakil rakyat yang harus melayani dan akan dipertanggung jawabkan kepemimpinannya kelak diakhirat.
Beda dengan Khalifah Umar Bin Khatab beliau tidak pernah meminta jabatan sebagai pemimpin tetapi diberikan oleh sahabat yang lain sehingga ketika menerima amanah tersebut beliau menangis karena begitu berat beban bagi seorang pemimpin beliau menagis karena takut akan berbuat salah dalam memimpin umat sehingga berdosa, tapi sekarang tak ada satupun kepala daerah yang menangis seperti halnya Umar ketika mendapatkan jabatan sebagai kepala daerah.Itulah sebuah penomena sekarang.

Selasa, 18 Juni 2013

mengapa demikian

           pemandangan kontras terjadi ketika wakil rakyat sidang menentukan kenaikan BBM, diluar gedung masa sedang demonstrasi untuk menolak tetapi didalam mereka sambil sidang penuh dengan canda dan tawa serta menikmati hidangan yang sangat mewah nampak sekali terlihat mereka seakan akan tidak serius dalam menentukan kebijakan. Rakyat menjerit harga sembahko naik sementara mereka tetap duduk dengan tenangnya dikursi kebesaran mereka tak peduli dengan kondisi masyarakat sekarang sungguh memilukan negeri ini. Negara dengan penduduk mayoritas muslim terbanyak didunia dan peserta jemaah haji terbanyak tapi kenapa moral dari petinggi negara ini sangat bobrok dan materialis pada dari petinggi negeri ini mungkin sudah berkali kali pergi haji tapi apa yang didapatkan dari ibadah tersebut, mereka tetap korupsi dan memperkaya diri sendiri walaupun itu adalah uang yang bukan miliknya.
           negara kita sedang diambang kehancuran bayangkan saja mereka yang duduk sebagai wakil rakyat lebih dominan orang yang bermasalah dan jauh dari Allah hanya saja mereka mempunyai banyak uang sehingga mereka bisa membeli suara masyarakat sehingga ketika mereka duduk menjadi wakil rakyat mereka hanya berfikir untuk mengembalikan modal yang pernah mereka keluarkan sewaktu ingin menjadi wakil rakyat.
          Kini BBM sudah pasti naik masyarakat kecil lagi yang menjadi korban, tetapi dari kementerian sosial masyarakat akan dibantu dengan bantuan langsung tunai yag besarnya cuma 150.000/bulan selama 4 bulan. tentunya hal itu akan menambah dampak negatif bagi kehidupan masyarakat sebuah pembodohan dan mendidik masyarakat untuk malas berjuang dalam menjalani hidup. mungkin kalau kita nilai selama 4 bulan hanya Rp. 600.000 setelah itu tidak tahu lagi.seandainya dana yang sekian triliun itu digunakan untuk membuka lapangan kerja mungkin masyarakat akan dapat lebih mandiri tetapi uang yang demikian tidak terlalu banyak berarti,dan masyarakat hanya bisa berharap akan dapat bantuan lagi sehingga mereka malas untuk bekerja keras.


Senin, 17 Juni 2013

berfikir mendalam

Rasanya baru kemaren pemerintah menaikan BBM tapi kali ini BBM akan dinaikan kembali, sebagai solusi dari membengkaknya anggaran Negara. Tapi kalau kita lihat subsidi BBM yang dilaksanakan oleh pemerintah memang kebanyakannya hanya dinikmati oleh mereka yang mempunyai ekonomi keatas, seharusnya mereka menggunakan BBM non subsidi tetapi kenyataanya dilapangan mereka menggunakan BBM bersubsidi yang seharusnya itu untuk rakyat kalangan bawah. Kalau kita lihat setiap kali mau menaikan harga BBM pemerintah selalu menunda nunda sehingga akan sangat berpengaruh bagi perekonomian sehingga semua bahan pokok mmenjadi naik.
sebuah pertanyaan besar bagi kita kenapa negara yang kaya akan bahan minyak bisa kekurangan dan apa penyebabnya itulah yang mungkin menjadi pertanyaan dan PR bagi pemerintah. tidak heran banyaknya demonstrasi dari masyarakat menentang kebijakan tersebut. Negara yang kaya ini sekarang bagaikan negara miskin yang setiap saat memerlukan bantuan dari negara luar.
apakah ini merupakan dampak dari budaya korupsi yang sudah mengakar dinegara ini. kalau saja kita mau bercermin dari pemerintahan Abbasiah diamana pemerintah dengan tegas memberikan hukuman kepada koruptor tentulah akan beda keadaannya.sementara banyak petinggi negara ini yang hidup menggunakan fasilitas negara mereka hidup mewah tetapi didalam negar ini juga sangat banyak masyarakat yang susah untuk makan karena mereka tidak mempunyai pekerjaan serta peluang kerja yang sangat sulit.
Ya mungkin kita hanya dapat melihat tayangan di televisi bagaimana setiap hari kita lihat kasus korupsi dan pengadilannya yang tidak memberikan efek jera kepada pelakunya. mungkin lambat laun negara kita kan menjadi negara yang sangat kacau, kita lihat saja masyarakatnya